Angkotini melewati salah satu icon kota Bandung yang semakin ngehits beberapa bulan terakhir yaitu Alun-alun Bandung :p, jadi saya langsung turun di samping alun-alun, dekat Yogya Kepatihan. Saya waktu itu memilih rute ini karena saya pikir alun-alun adalah tempat yang cocok untuk menjalani “Me Time” karena kebetulan suami lagi sibuk. Apayang dikatakan oleh Miftah itu ditandai oleh rasa embusan angin yang begitu sejuk ketika berada di alun-alun ini. Dapatkan berita-berita menarik dari pingpoint. Mungkin Nanti Izinkan Hendak ke Mal? Warga Suroboyo Wajib Vaksin Booster Dulu. 18 July 2022, 17:58 The Royal Festival 2022 di Bandung Bakal Dibanjiri Para Pecinta Royal Angkot04 ini melayani trayek Sumedang - Cileunyi dan sebaliknya, Cileunyi - Sumedang. Jalur yang dilewati Angkot 04 ini adalah jalan nasional yang menghubungkan Bandung - Sumedang. Angkot 04 menjadi penghubung lalu lintas antara wilayah Cileunyi yang berada di Kabupaten Bandung dan sekitarnya dengan wilayah kota Sumedang. SemulaKabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum I", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda Menujupenghujung tahun 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berusaha mengejar targetnya dalam perampungan proyek pembangunan Alun-Alun Depok. Mengingat Alun-Alun Depok yang berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare itu dipandang akan menjadi ikon baru untuk Kota Belimbing.Bila sesuai target, proyek Alun-Alun Depok yang berlokasi di pernyataan mengenai cahaya di bawah ini benar kecuali. Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin CIMAHI - Seorang pemuda berinisial A 21 diciduk polisi karena tercium mengonsumsi psikotropika oleh anjing pelacak atau K9 saat dia sedang nongkrong di Alun-alun Cimahi, Sabtu 10/6/2023 malam. Pemuda itu pun langsung digelandang ke Mapolres Cimahi untuk dilakukan pemeriksaan dan dilakukan tes urine di Kantor Satresnarkoba guna memastikan telah mengonsumsi obat-obatan terlarang itu. Kasat Sabhara Polres Cimahi, AKP Duddy Iskandar, mengatakan, pemuda itu diamankan saat polisi sedang melakukan patroli presisi di wilayah Kota Cimahi dengan melibatkan anjing pelacak. "Patroli K9 Polres Cimahi hadir pada malam hari dan berhasil mengamankan pemakai psikotropika di depan Alun-alun Cimahi," ujarnya saat dihubungi, Minggu 11/6/2023. Sebelum polisi mengamankan pemuda tersebut, anjing pelacak itu digiring oleh anggota Sabhara Polres untuk menyisir setiap sudut Alun-alun Kota Cimahi, hingga akhirnya tertuju ke kumpulan pemuda yang sedang nongkrong. Setelah itu, anjing pelacak tersebut mencium sepeda motor matik milik salah satu pemuda sehingga polisi pun merasa curiga dan langsung melakukan penggeledahan hingga akhirnya ditemukan obat-obatan terlarang. "Kemudian kami amankan pemuda tersebut, selanjutnya langsung diserahkan ke Satresnarkoba untuk dilakukan penanganan lebih lanjut," kata Duddy. Ia mengatakan, akhir-akhir ini pihaknya memang kerap melibatkan anjing pelacak saat melakukan patroli karena memiliki penciuman yang sangat tajam sehingga bisa mencegah potensi berbagai macam gangguan sekecil apapun. "Jadi K9 ini bisa menyisir dan mencium sesuatu yang mencurigakan yang sekiranya luput dari pemantauan personel kami. Kalau sudah tercium, kami bisa langsung bergerak," ucapnya. Menurutnya, patroli dengan melibatkan anjing pelacak itu juga bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat Kota Cimahi dan untuk mencegah adanya gangguan kamtibmas, terutama yang terjadi pada malam hari. "Selain itu, patroli presisi tersebut kami lakukan untuk mencegah aksi kriminalitas seperti kejahatan jalanan, pencurian, dan aksi berandalan motor yang meresahkan masyarakat," ujar Duddy. * Cara ke Alun-Alun Sumedang, Foto Google Street ViewSalah satu tempat rekreasi yang bisa dikunjungi ketika berada di Sumedang adalah Alun-Alun Sumedang. Alun-alun yang belum lama direnovasi ini menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat Sumedang maupun wisatawan. Sebelum berkunjung, ketahui cara ke Alun-Alun Sumedang dengan angkutan umum melalui artikel berikut dari laman Sumedang merupakan salah satu kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Ibu kotanya adalah kecamatan Sumedang Utara yang berlokasi sekitar 45 kilometer dari Timur Laut Kota terkenal dengan kulinernya berupa tahu Sumedang, kabupaten ini juga memiliki ikon lain yang tidak kalah terkenal. Ikon tersebut adalah Alun-Alun Sumedang yang berlokasi di pusat ke Alun-Alun Sumedang dengan Angkutan KotaCara ke Alun-Alun Sumedang, Foto Hanya Ilustrasi Unsplash/Galuh Hari SetiawanBagi Anda yang tertarik berkunjung, inilah cara ke Alun-Alun Sumedang dengan angkutan kota yang bisa Anda menuju ke Alun-Alun Sumedang, ada beberapa angkutan kota yang melewati kawasan tersebut. Berikut daftarnya1. Angkot 03Pertama ada angkot 03 dengan rute Sumedang - Tanjungsari. Angkot ini melayani penumpang di wilayah perkotaan Sumedang dari Terminal Ciakar ke pusat kota lalu kembali lagi ke Terminal Ciakar. Berikut daftar tempat yang dilalui angkot tersebutTerminal Ciakar - Jalan By Pass Ke Arah Bunderan Alamsari - Jalan Protokol Sumedang - Perempatan Ojolali - Jembatan Pasifik - Perempatan Apotik Pajaji - Alun-Alun Sumedang - Bunderan Binokasih - Jalan By Pass ke Gunung Kunci - Perempatan Nalegong - Perempatan Barak - Tugu Tahu - Perempatan Bojong - Terminal Angkot 07Berikutnya ada angkot 07 dengan rute Terminal Ciakar - Padasuka. Rute angkot ini melewati beberapa fasilitas umum di Sumedang seperti Pasar Sandang, Taman Endog, Alun-Alun Sumedang, Masjid Agung Sumedang dan Museum Prabu Geusan Ulun. Berikut daftar tempat yang dilalui angkot tersebutTerminal Ciakar - Jalan Angrek - Jalan Prabu Geusan Ulun - Perempatan Ojolali - Jalan Tampomas - Pasar Sandang Sumedang - Taman Endog - Jembatan Pasifik - Jalan Prabu Geusan Ulun - Alun-Alun Sumedang - Bunderan Binokasih - Jalan Pangeran Kornel - Pertigaan Samoja atau Patung Kuda - Girimukti - Angkot Cileunyi - SumedangTerakhir ada angkot yang menghubungkan wilayah Cileunyi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Beberapa lokasi umum yang dilalui angkot tersebut antara lain Terminal Cileunyi, Pasar Cileunyi, Kampus UNPAD Jatinangor, Pasar Jatinangor, Alun-Alun Sumedang dan masih banyak lagi. Berikut rute yang dilalui angkot tersebutTerminal Cileunyi - Kawasan Jatinangor - Cikeruh - Tanjung Sari - Cadas Pangeran - Sekitaran Alun-alun Sumedang - Terminal CiakarSejarah Alun-Alun SumedangMenurut informasi dari laman dahulu, Alun-Alun Sumedang adalah tanah lapang yang ditumbuhi rumput dan pepohonan di sekelilingnya. Namun, pada tahun 2020 tempat ini dilakukan renovasi dan diperindah dengan adanya taman, kolam, tempat permainan anak dan fasilitas bagian tengah alun-alun terdapat monumen yang dikenal sebagai Monumen Lingga. Monumen ini merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda yang didirikan pada tahun 1922 ini dipersembahkan sebagai penghargaan bagi Bupati Pangeran Aria Soeriaatmadja yang wafat di Mekah. Namanya juga diabadikan menjadi nama jalan yang persis di sebelah utara Monumen Lingga tersebut. Bupati Pangeran Aria Soeriaatmadja sendiri menjadi Bupati Sumedang sejak 31 Januari 1883 hingga informasi mengenai cara ke Alun-Alun Sumedang lengkap dengan sejarah alun-alun tersebut. Semoga informasi ini membantu Anda yang akan berkunjung ke Alun-Alun Sumedang dengan angkutan umum ya!prima foto by Lokasi Jalan Asia Afrika, Balonggede, Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40251 Maps Klik Disini HTM Gratis Buka Tutup 24 Jam Telepon 022 2031490 Indonesia sekarang ini cukup terkenal di kalangan para turis. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki banyak kawasan wisata yang menarik. Baik wisata alam, budaya, sejarah dan juga seni. Untuk wisata alam sendiri Indonesia tidak ada habisnya. Bali mempunyai banyak kawasan wisata alam yang siap memanjakan para wisatawan. Begitu juga dengan Lombok. Belum lagi Papua yang mempunyai surga dunia di Raja Ampat. foto by Sementara di pulau Jawa sendiri dari ujung Barat ke Timur ada banyak kawasan wisata alam yang tidak kalah menarik. Selain keindahan alam di Indonesia, kisah historis dan juga budaya menjadi salah satu daya tarik bagi dunia pariwisata untuk mengundang para wisatawan asing untuk datang ke negeri Khatulistiwa ini. Yogyakarta memiliki wisata budaya, sejarah dan memiliki nilai historis yang bisa mendukung industri pariwisata di sini. Selain Yogyakarta, Bandung menjadi salah satu kota yang bisa memanjakan para wisatawan. Jika berlibur ke kota Kembang ini, tentu saja para wisatawan bisa melihat tata kota Bandung yang masih menggunakan konsep dari jaman kolonial. Begitu juga dengan bangunan-bangunannya. Mulai dari Gedung Sate, Villa Isola, hingga Gedung Merdeka yang masih memiliki bentuk seperti era kolonial Belanda dengan gaya art deco. Tentu saja menjadi salah satu nilai penting di kota yang memiliki julukan Paris Van Java ini. Mengenal Lokasi❤️Sejarah Singkat❤️Filsafat Dari Lokasi❤️Letak dan Lokasi❤️Fasilitas Yang Ada❤️Wisata Kuliner❤️ Mengenal Lokasi❤️ foto by Ketika berlibur ke ibukota Jawa Barat ini tentu saja kurang pas rasanya jika para wisatawan tidak mengunjungi pusat kota Alun-alun Bandung. Kawasan wisata ini menjadi salah satu tempat liburan alternatif yang sangat pas jika berkunjung bersama keluarga dan juga bersama teman-teman dan rombongan. Pasalnya di kawasan wisata ini ada banyak hal yang bisa ditemui. Kawasan wisata Alun-alun Bandung ini tentu saja tidak akan pernah sepi pengunjung. Ditambah lagi sekarang Alun-alun Bandung sudah direnovasi dan juga dimodifikasi sehingga sangat pas untuk tempat liburan favorit bagi keluarga. Kawasan wisata Alun-alun Bandung ini merupakan tempat wisata yang murah dan tentu saja sangat menyenangkan. Tidak salah jika menjelang akhir pekan atau weekend dan juga pada saat libur nasional, Alun-alun Bandung akan sangat padat oleh pengunjung. Alun alun yang berada di pusat kota dan sebagai simbol dari Bandung dan juga landmark dari bumi parahyangan ini dekat dengan kawasan wisata dan tempat hiburan yang siap memanjakan para wisatawan. Di sini para wisatawan bisa menemukan pasar hiburan dan juga tempat wisata kuliner yang siap memanjakan perut. Sejarah Singkat❤️ foto by Alun-alun Bandung adalah pusat dari kota Bandung dan menjadi penanda bahwa di sinilah pusat segala aktifitas dari kota Bandung pada jaman dulu. Alun-laun ini berada di area sebidang tanah yang cukup luas. Dan di sekitar dari alun-alun ini berdiri bangunan yang cukup megah dengan bentuk yang indah. Menjadi salah satu ciri khas dari jaman kolonial tempo dulu. Alun-alun Bandung ini letaknya berada di dekat Grote postweg. Bandung di era walikota sekarang ini yang dipegang oleh Bapak Ridwan Kamil memang terus mempersolek dan terus mempercantik diri. Hal ini tentu saja dimaksudkan untuk mengembalikan citra dari Bandung yang sudah sangat popular dan juga terkenal di era penjajahan Belanda. Dan proses renovasi kota ini juga membawa alun-alun Bandung berubah menjadi sebuah kawasan wisata yang cukup cantik. Pada awalnya alun-alun Bandung ini memang tidak terjamah alias kurang terawat. Bahkan fungsinya sendiri tidak bekerja dengan maksimal. Berbeda dengan Yogyakarta yang memiliki alun-alun yang cukup indah. Seiring berjalannya waktu, alun-alun Bandung akhirnya mampu memberikan identitas diri dan juga menjadi salah satu landmark dari kota Paris Van Java ini. foto by Alun-alun Bandung memiliki nilai historis dan juga menjadi salah satu tonggak sejarah berdirinya kota Bandung ini. Di saat pertama kali kota Bandung ini berdiri, kuda merupakan salah satu hewan peliharaan yang memiliki peran cukup penting. Ketika itu kuda menjadi satu-satunya alat transportasi yang digunakan untuk keperluan kenegaraan. Salah satunya adalah untuk mengantarkan surat kepada kantor atau markas administratif Belanda. Dan jika menempuh perjalanan yang cukup jauh, biasanya sang petugas akan membutuhkan kuda-kuda lain. Sehingga sangat wajar di kala itu dibutuhkan kuda pengganti untuk mengantarkan surat. Dan biasanya kuda pengganti ini selalu siap sedia berada di pos pengganti guna menggantikan peran dari kuda pertama yang berangkat terlebih dahulu. Pada masa itu salah satu pos untuk kuda pengganti ini berada di jalan raya pos. Letaknya berdekatan dengan gedung kantor pos besar Bandung yang sekarang ini letaknya berada di jalan Banceuy. Jalan Banceuy ini awalnya dari kata Oude Kerkhoffweg. Hal ini disebabkan tempat tersebut pada waktu ini merupakan kuburan orang atau penduduk china yang tinggal di kota Bandung. Sekarang ini area tersebut sudah berubah menjadi tempat untuk menjual aneka onderdil atau suku cadang mobil dan listrik. Dan kuda-kuda ini berada di area alun-alun yang dahulu kala memang difungsikan untuk penggantian kuda-kuda. Dahulu kala nama area ini bukan alun-alun. Ada asal-usul menarik yang beredar di sekitar masyarakat. Pada masa kolonial, setiap Opsir Belanda yang ketika itu hendak berkunjung ke Keraton yang berada di Bandung dan juga Kabupaten serta Kawedanan biasanya akan didampingi oleh para Pejabat lokal. Para opsir ini diantar menggunakan kereta kuda atau bendi. Ketika mendekati area tersebut, biasanya Pejabat Lokal ini akan berteriak ALON-ALON yang artinya pelan-pelan atau perlahan dalam bahasa Jawa. Teriakan ini ditujukan kepada sang kusir. foto by Ketika itu para Opsir atau perwira Belanda sulit untuk mengingat lokasi dan juga nama dari area yang mereka datangi. Pasalnya menggunakan bahasa daerah dan juga bahasa Jawa. Area Kraton yang mereka singgahi akhirnya diberi nama ALOON-ALOON sesuai perkataan para pejabat lokal. Pasalnya hanya area Kraton, Kabupaten dan Kawedanan saja yang menggunakan pejabat lokal untuk mengantarnya. Nama ini yang akhirnya digunakan oleh pemerintah setempat untuk memberi nama daerah di pusat kota. Bahkan di daerah Blitar dan juga Ponorogo sendiri area pusat kota masih menggunakan nama Aloon-aloon. Sementara untuk area Bandung, Jogja dan sekitarnya menggunakan nama Alun-alun. Jadi nama alun-alun ini berasal dari bahasa Jawa yang diserap oleh orang Belanda. Filsafat Dari Lokasi❤️ Alun-alun sendiri memiliki bentuk sepetak tanah berbentuk segi empat yang berada di tengah kota. Dan juga kata alun ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris memiliki arti Square atau Quadrado. Sementara dari filsafat untuk tata ruang Jawa yang luhur sendiri alun-alun harus dibangun dengan mengedepankan konsep dari Catur Sagotra dan juga Catur Gatra Tunggal. Yang artinya memiliki Empat Elemen dan juga Satu Unit area. foto by Konsep dari alun-alun yang memiliki unsur empat elemen ini harus mengandung unsur Kraton, Masjid, penjara dan juga pasar di area alun-alun tersebut. Di Alun-alun Bandung sendiri diatur dan juga ditata rapi dengan menggunakan konsep Catur Sagotra. Di sini sudah terdapat Kraton, Masjid dan juga penjara atau Banceuy serta pasar. Tata letak ini disebut juga sebagai Arsitektur Tembok Keliling atau Omwallingarsitektur. Penduduk Bandung tempo dulu memang belum bisa menikmati hiburan seperti bioskop. Akan tetapi pada masa-masa tersebut penduduk Bandung justru mendapatkan tontonan gratis namun sadis. Pada masa tersebut masyarakat Bandung bisa melihat tahanan dihukum mati seperti dihukum gantung di halaman alun-alun. Hukuman gantung ini sendiri menjadi salah satu hiburan bagi masyarakat pribumi di Bandung. Pendopo yang terdapat di Kabupaten Bandung ini juga memiliki bentuk dan juga tampilan yang mengedepankan arsitektur tradisional Jawa. Dengan bentuk atap yang memiliki bentuk Joglo Tumpang Tiga. Pendopo ini dibangun pada tahun 1850 yang merupakan kediaman resmi dari Bupati Wiranatakusumah II yang memimpin pada era 1810 M. Sementara di bagian yang mengarah ke pendopo ke arah utara dari kota Bandung ini merupakan bentuk dari penghormatan kepada gunung-gunung. Hal ini juga memberikan bentuk apresiasi kepada kesucian dari gunung-gunung tersebut. Di area dalam pendopo sendiri terdapat Ruang Arab yang memiliki banyak hiasan yang menggunakan unsur-unsur Arab. Salah satunya dengan adanya lukisan kaligrafi. Disamping itu area ini sudah dilengkapi dengan tempat pemeliharaan ikan yang sangat luas. Dan penduduk sekitar memberi nama kolam atau tempat pemeliharaan ikan ini dengan nama Balong Gede atau kolam besar. Lahan di area kabupaten sendiri cukup luas dengan adanya nama jalan di belakang kabupaten dengan nama Jl. Pungkur atau Pengker yang memiliki arti Belakang dalam kitab bahasa Sunda. foto by Sementara pohon Beringin menjadi salah satu pohon yang disucikan bagi umat Hindu. Pohon Beringin atau bahasa lainnya adalah waringin merupakan salah satu pohon yang disucikan oleh kaum Hindu. Sama halnya dengan pohon Bodi yang disucikan oleh umat Buddha. Hal ini yang membuat disetiap alun-alun selalu terdapat pohon beringin yang cukup tinggi dan rindang. Hal ini disebabkan untuk menghormati umat Hindu yang merupakan agama yang dianut oleh raja-raja terdahulu. Penghormatan kepada leluhur dibuktikan di alun-alun ini. Di Alun-alun Bandung ini juga memiliki pohon beirngin yang bersejarah. Di sini terdapat pohon Beringin yang ditanam pada tanggal 18 September 1898. Pohon ini ditanam guna memperingati pelantikan dari Ratu Belanda Wihelmina. Oleh sebab itu pohon ini diberi nama Wihelmina Boom yang memiliki arti Pohon Wilhelmina. Sementara pohon beringin kedua ditanam pada tahun 1909. Kala itu Ratu Juliana menggantikan sang ibu untuk naik tahta. Dan pohon ini diberi nama Juliana Boom atau Pohon Juliana. Di setiap Alun-alun sendiri harus ditanam minimal 2 pohon beringin besar yang dikurungi atau dikelilingi oleh tembok. Hal ini disebabkan bahwa pohon beringin ini merupakan Songsong atau payung kerajaan. Payung merupakan lambang keperkasaan dan kekuasaan. Dan ternyata pohon Beringin ini memiliki unsur dan juga berhubungan erat dengan jaman kolonial. Pasalnya di tahun 1942, kedua pohon beringin ini yang memiliki usia 50 tahun atau setengah abad ini akhirnya mati. Padahal usia dari pohon beringin sendiri bisa berabad-abad lamanya. Dan uniknya lagi kematian dari pohon beringin ini berbarengan dengan menyerahnya Belanda kepada tentara Jepang yang datang ke Indonesia. Letak dan Lokasi❤️ foto by Letak dan lokasi dari Alun-alun Bandung ini tentu saja sangat strategis. Pasalnya letaknya berada di tengah-tengah kota Bandung. Ditambah lagi dengan adanya fasilitas taman yang terbuka dan juga bisa dikunjungi oleh siapapun. Kawasan wisata keluarga alun-alun Bandung ini bisa diakses selama 24 jam dan tidak pernah tutup. Apalagi kawasan wisata keluarga ini tidak pernah sepi dar pengunjung. Apalagi di sekitar kawasan wisata ini para wisatawan bisa mengunjungi aneka kawasan wisata sejarah, dan juga kawasan wisata belanja yang bisa diakses dengan mudah. Belum lagi kawasan wisata kuliner yang sangat komplit dan juga lengkap di sini. Fasilitas Yang Ada❤️ foto by Alun-Alun Bandung ini sudah mengalami perombakan dan juga renovasi beberapa kali. Dan terakhir di tahun 2014. Dan Alun-alun Bandung ini kembali diresmikan setelah selesai direnovasi pada tanggal 31 desember2014. Alun-alun Bandung sekarang ini sudah menyediakan aneka fasilitas yang sangat komplit. Mulai dari tempat bermain untuk anak, area parkir, perpustakaan dan tentu saja tidak lupa free wifi yang siap memanjakan para kawula muda yang berada di sekitar taman ini. Area ini memiliki luas sekitar mtpg yang sudah terbungkus rapi dengan rerumputan hijau yang sangat bersih dan juga lembut. Tentu saja membuat kawasan wisata ini sangat pas untuk keluarga. Selain itu tempat sampah juga sudah banyak ditemui di kawasan wisata ini. Pasalnya Bandung memang terkenal dengan tumpukan sampah di sekitar jalan utama. Guna menjaga kelestarian dan juga keindahan serta kebersihan di sekitar Alun-alun Bandung, tentu saja tempat sampah menjadi salah satu fasilitas yang penting. Meski para pengunjung kadang masih suka sembrono. Setidaknya adanya tempat sampah bisa memberikan kesadaran diri kepada para pengunjung yang datang. Wisata Kuliner❤️ Seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa di sekitar kawasan wisata keluarga Alun-alun Bandung ini banyak terdapat wisata kuliner. Ada beberapa tempat favorit yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan terutama yang membawa keluarga untuk menikmati aneka sajian kuliner. Salah satunya adalah warung nasi Ibu Imas. Warung nasi Ibu Imas ini namanya memang sudah sangat terkenal di seantero Bandung. Bisa dikatakan hampir semua masyarakat Bandung mengenal rumah makan milik Ibu Imas ini. Selain itu warung makan ini cukup terkenal bagi kalangan mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh harganya yang sangat cocok untuk kantong mahasiswa. Warung Nasi Ibu Imas ini memiliki menu sajian khas kuliner Sunda yang nikmat dan juga lezat. Tentu perpaduan yang pas antara harga yang murah dan menu yang lezat Dari segi pilihan, Warung Nasi Ibu Imas ini menyajikan menu yang cukup banyak. Di sin yang menjadi salah satu menu favorit bagi para masyarakat dan juga mahasiswa adalah menut ayam goreng dan juga ayam bakar. Selain itu juga tersedia menu lain seperti petai, tempe, tahu dan juga lalapan berupa sayuran yang tentu saja bisa menggugah selera makan dan dijamin bisa nambah. Tidak lupa pula di warung ini juga terdapat sambal dadak serta sambal karedoknya yang menjadi salah satu sambal yang cukup digemari bagi para pengunjung yang datang ke Warung Nasi Ibu Imas. Rasanya benar-benar mantap. Selain warung nasi Ibu Imas, kuliner lain yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan adalah Mie Linggar Jati. Mie Linggar Jati ini berada di sebuah jalan sempit yang bernama Jalan Balong Gede. Jalan ini berada tepat di depan Alun-alun Bandung. Mie yang satu ini menjadi salah satu warung mie yang sangat legendaris di seantero Bandung. Dan sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Sangat wajar jika masyarakat Bandung cukup mengenal warung mie ini. Alasan mengapa Mie Linggar Jati cukup terkenal disebabkan tekstur mie yaminnya yang cukup lezat dan juga lembut. Ditambah lagi dengan adanya potongan daging cincang yang sangat banyak dan juga semangkuk babat kuah hangat yang membuat perpaduan semakin sempurna. Selain mie, Linggar Jati ini juga sangat terkenal dengan es alpukatnya. Dan ternyata bukan hanya jus alpukat biasa yang membuat es ini cukup terkenal. Potongan alpukatnya sangat besar dan dijamin sangat puas bagi yang menyantapnya. Bagi yang ingin menikmati kopi sembari melihat keindahan Alun-alun Bandung, Warung Kopi Purnama bisa menjadi pilihan. Letak dari Warung Kopi Purnama ini ada di Jalan Alkateri No 22, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung. Tempatnya sendiri berada di sekitar kawasan Braga yang tidak jauh dari Alun-alun Bandung. Meski tempatnya cukup kecil, akan tetapi antusias para pengunjung untuk menikmati kopi di sini tidak kunjung surut. Warung Kopi Purnama ini memiliki gaya arsitektur yang sangat unik. Di dalamnya juga terdapat beberapa susunan dari meja dan juga kursi yang terbuat dari kursi dengan finishing seadanya sehingga memperlihatkan bentuk vintage dan juga unik. Sementara untuk area dinding sendiri ditempel aneka poster serta foto-foto hitam putih yang semakin menggambarkan kesan klasik dan retro. Ditambah lagi foto-foto ini menggambarkan suasana Bandung tempo dulu yang masih sangat bagus. Para pengunjung tentu saja bisa melihat bagaimana perkembangan Bandung dari masa ke masa melalui foto ini. Sembari menikmati kopi tentu saja bisa menjadi pilihan yang pas. Risky Budiman atau lebih dikenal dengan nama Risky. Memiliki pengalaman menulis sejak 2010. Risky adalah seorang penulis berasal dari Jatinegara, Jakarta TImur. Risky memiliki hobi Traveling, Membaca dan Menulis. Anda mau ke Jalan Asia Afrika, Bandung? Berikut informasi angkot ke Asia Afrika. Angkot ke Asia Afrika tidak terlalu banyak. Angkutan tersebut tidak melawati jalan ini sejak di persimpangan lima. Angkot ke Asia Afrika yang secara utuh hanya Angkot Cicaheum – Cileunyi. Itupun hanya bisa pada malam hari. Angkot Cicaheum – Cileunyi meneruskan perjalanan dari Terminal Cicaheum ke Jalan Ahmad Yani, Cicadas A. Yani, Jalan Jakarta. Kemudian ke Kosambi A. Yani, Jalan Asia Afrika, – Alun-Alun Asia Afrika, Jalan Sudirman dan berakhir di Cibeureum. Angkot Abdul Muis-Elang, angkot lewat Asia Afrika. Namun hanya di kawasan alun-alin saja. Mengawali perjalanan dari Terminal Kebon Kalapa, kemudian Jalan Dewi Sartika dan Alun-Alun. Dari Alun-alun ini berbelok ke Jalan Banceuy, kemudian ke Jalan Suniaraja, Jalan Otista, dan Jalan Stasiun Timur. Dari Viaduct, ankot berbelok ke Jalan Kebon Jukut, Jalan Kebon Kawung, Stasiun Bandung Kebon Kawung, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran. Setelah dari Jalan Pajajaran berbelok ke Jalan Abdul Rahman Saleh, Jalan Garuda, Jalan Dadali, Jalan Kasuari, Jalan Rajawali Barat, berkahir di Elang. Angkot Stasiun Hall – Gede Bage termasuk angkot lewat Asia Afrika. Dari Stasiun Hall angkot ini menuju Jalan Dulatip, kemudian ke Pasara Baru, Jalan Otto Iskandardinata Otista. Setelah itu melewati Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Alun-alun Asia Afrika. Dari Alun-alun, angkot berbelo ke Jalan Banceuy, Jalan ABC, Jalan Naripan, Jalan Sunda, Jalan Veteran, dan Jalan Ahmad Yani. Di simpang lima berbelok ke Jl. Gatot Subroto, Jl. Burangrang, Jl. Halimun, Jl. Malabar, Jl. Talaga Bodas. Dari Talaga Bodas berbelok ke Jl. Pelajar Pejuang, Jl. Martanegara, Jl. Reog, Jl. Karawitan, Jl. Kliningan, Jl. Buah Batu. Kemudian ke Jl. Sukarno-Hatta menunju Pasar Induk Gedebage. Stasiun Hall – Gede Bage–>TERMINAL STASIUN HALL – Jl. Dulatip – PASAR BARU – Jl. Otto Iskandardinata Otista – Jl. Kepatihan – Jl. Dewi Sartika – Jl. Dalem Kaum – ALUN-ALUN BANDUNG – Jl. Banceuy – Jl. ABC – Jl. Naripan – Jl. Sunda – Jl. Veteran – Jl. Ahmad Yani – PASAR KOSAMBI – Jl. Gatot Subroto – Jl. Burangrang – Jl. Halimun – Jl. Malabar – Jl. Talaga Bodas – Jl. Pelajar Pejuang – Jl. Martanegara – Jl. Reog – Jl. Karawitan – Jl. Kliningan – Jl. Buah Batu – ISBI dulu STSI – Jl. Sukarno-Hatta – STISI TELKOM – SAMSAT Soekarno Hatta – UNINUS – Margahayu Raya – Metro – Riung Bandung – PASAR INDUK GEDEBAGE Elang – Cicadas Elang – Kebon Kelapa<–Terminal Kebon Kelapa – Jl. Dewi Sartika – Alun-Alun – Jl. Banceuy – Jl. Suniaraja – Jl. Otista – Jl. Stasiun Timur – Viaduct – Jl. Kebon Jukut – Jl. Kebon Kawung – Stasiun Bandung Kebon Kawung – Jl. Pasir Kaliki – Jl. Pajajaran – Jl. Abdul Rahman Saleh – Jl. Garuda – Jl. Dadali – Jl. Kasuari – Jl. Rajawali Barat – Elang Angkot Cicaheum – Cileunyi Rute malam hari setelah Terminal Cicaheum diteruskan ke Jl. Ahmad Yani – Cicadas A. Yani – Jl. Jakarta – Kosambi A. Yani – Jl. Asia Afrika – Alun-Alun Asia Afrika – Jl. Sudirman – Cibeureum Bandung - Jalan berlubang masih ditemukan di beberapa titik di Kota Bandung. Salah satunya lubang di Jalan detikJabar, Kamis 8/6/2023 sore, meski diameternya tidak besar lubang di jalan itu cukup dalam. Ada sejumlah lubang yang dikeluhkan pengendara di jalan dihitung dari ujung Jalan Tamansari menuju ke Jalan Siliwangi, lebih dari lima lubang di jalan itu. Salah satu pengendara Yudistira mengatakan, salah satu lubang di jalan tersebut membuat keram perut."Dalam itu lubang, buat pengendara motor kerasa banget sampe ke ulu hati," kaya juga mengeluhkan, di malam hari Jalan Tamansari ini gelap. "Kalau malam gelap jalan ini, penerangan cuman dari kendaraan aja," ujarnya."Tapi meski pakai lampu, tetap kalau malam gak kelihatan lubangnya," tersebut diamini pengendara lainnya. Kurnia mengatakan, penerangan di jalan itu buruk."Gelap kalau malam, apalagi disini potongan rimbun. Harus jadi perhatian pemerintah ini," ujar Kurnia. Simak Video "Penampakan Jalan Rusak di Kudus, Berlubang Hingga Ada Truk Terguling" [GambasVideo 20detik] wip/dir

angkot ke alun alun bandung