Dibanyak negara, berpikir kritis telah menjadi salah satu kompetensi dari tujuan pendidikan, bahkan sebagai salah satu sasaran yang ingin dicapai. Kemampuan berpikir kritis tersebut seyogyanya Sederhananya potensi diri adalah kemampuan, kekuatan, atau kecerdasan yang ada di dalam setiap individu, baik yang sifatnya sudah terwujud atau belum terwujud secara optimal. Potensi diri dapat berkembang melalui bakat yang sudah dibawa sejak lahir, dan dapat terus diasah melalui usaha dan kerja keras. Daftar Isi. Sembunyikan. Berikutlima soft skill yang harus kamu kembangkan selama di kampus dan akan diminati oleh semua perusahaan. 1. Kemampuan berkomunikasi Sebagai mahasiswa, kamu mungkin harus banyak menulis, entah menulis artikel, esai tugasmu, dan sebagainya. Bukamata terhadap perubahan. Dunia start up adalah dunia yang dinamis dengan persaingan yang cukup kuat. Jadi, dengan menjadi karyawan start up, berarti Anda harus siap dengan perubahan yang bisa dibilang terjadi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Jangan kaget jika akan ada perubahan campaign untuk esok hari, atau bahkan, sang atasan tiba pernyataan mengenai cahaya di bawah ini benar kecuali. Growth Mindset, Pahami dan Terapkan dalam Hidupmu – Apakah pernah terpikir olehmu bahwa kesuksesan dapat diraih tidak hanya mengandalkan kemampuan dan bakat? Ternyata dalam kehidupan seseorang, mengandalkan kemampuan dan bakat saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan. Ada faktor lain yang dapat mengantar seseorang mencapai kesuksesan, yaitu pola pikir atau mindset. Menurut Dr. Carol S. Dweck, seorang psikolog di Stanford University, terdapat dua pola pikir manusia, yaitu growth mindset dan fixed mindset. Kedua istilah ini pertama kali diperkenalkan dalam bukunya yang berjudul Mindset The New Psychology of Success. Di dalam buku tersebut, Dweck menjelaskan bahwa growth mindset merupakan salah satu kunci bagi individu untuk meraih kesuksesan. Lalu, bagaimana sebenarnya growth mindset dapat mempengaruhi kesuksesan seseorang? Pengertian Growth MindsetManfaat Memiliki Growth Mindset1. Menyadari bahwa kegagalan bukanlah tanda ketidakmampuan2. Melihat masalah sebagai tantangan yang harus diselesaikan3. Menjadi ProduktifPenerapan Growth Mindset dalam Kehidupan Sehari-hari1. Tidak takut untuk belajar2. Kegagalan bukanlah akhir3. Menghargai kritikMelatih Berpikir Positif dengan Growth Mindset1. Pola bahasa2. Mengutamakan proses3. Berdamai dengan diri sendiri4. Berbagi dengan orang lain5. Merefleksi diriPemahaman Yang Salah Tentang Growth Mindset1. Growth mindset akan selalu dimiliki2. Growth Mindset is all about praise and rewardRekomendasi Buku Growth Mindset1. Carol Dweck, Mindset The New Psychology of Success’2. Napoleon Hill, Think and Grow Rich’3. Kiyosaki Robert, Poor Dad, Rich Dad’4. Stephen R. Covey, The 7 Habits of Highly Effective People’5. Norman Vincent Peale, The Power of Positive Thinking’6. Richard Carlson, Don’t Sweat The Small Stuff’KesimpulanKategori Ilmu Berkaitan Self ImprovementArtikel Self Improvement Growth mindset dapat diartikan sebagai pola pikir seseorang yang memahami bahwa kemampuan atau bakat yang dimilikinya sejak kecil merupakan sebuah permulaan. Mereka percaya bahwa kemampuan dan bakat tersebut dapat terus berkembang dengan kerja keras dan dedikasi. Mereka menanamkan pola pikir untuk terus belajar dan memahami dunia. Seseorang yang memiliki growth mindset atau pola pikir berkembang cenderung ingin mendapatkan proses belajar yang bermakna dan memiliki pengaruh dalam hidupnya. Mereka tidak hanya ingin terlihat pintar atau terlihat menguasai suatu permasalahan. Pemilik growth mindset sangat menghargai proses dan menjadikan kegagalan bukan sebagai akhir, melainkan sebagai tangga untuk melangkah ke tahap berikutnya. Oleh sebab itu, orang-orang yang memiliki pola pikir ini dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses seperti yang dibahas pada buku Success Through Mindset, Sukses Melalui Pola Pikir karya Sten Morgan. Ketika mengalami kegagalan, reaksi seseorang terhadap permasalahan tersebut dapat mencerminkan pola pikirnya, apakah Ia fixed mindset atau growth mindset. Jika seseorang memiliki fixed mindset, biasanya Ia akan menilai kegagalan sebagai tanda ketidakmampuan. Kegagalan sangat tidak disukai dan selalu berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam waktu singkat atau sekali coba. Padahal, kegagalan juga merupakan langkah kecil untuk mencapai keberhasilan. Hal ini membuat orang dengan fixed mindset menghindari tantangan yang kemungkinan menghasilkan kegagalan. Selain itu, seringkali mereka bersikap defensif. Namun, yang perlu diingat adalah pola pikir tidak bersifat genetik dan juga terdapat berbagai faktor dalam pembentukannya. Mindset tidak bersifat permanen dan bisa berubah secara ekstrim, sebab dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam hidupnya. Manfaat Memiliki Growth Mindset Growth mindset dipercaya sebagai salah satu faktor yang dapat mengubah hidup seseorang. Lalu, bagaimana sebenarnya manfaat dari pola pikir berkembang ini bagi kehidupan seseorang? 1. Menyadari bahwa kegagalan bukanlah tanda ketidakmampuan Memiliki growth mindset dapat mempermudah kita dalam menerima kegagalan. Kita bisa menyadari bahwa kegagalan bukanlah hasil yang mutlak. Hal ini karena dengan memiliki growth mindset, kita bisa menyadari bahwa yang bagian paling penting dalam melakukan sesuatu adalah prosesnya. Kita bisa banyak belajar dari banyak proses yang akhirnya akan mengantar kita pada kesuksesan. Kuncinya adalah jangan ragu, malu atau malas untuk terus belajar dan berproses. 2. Melihat masalah sebagai tantangan yang harus diselesaikan Growth mindset akan membantu kita untuk melihat masalah sebagai sebuah tantangan yang memiliki pemecahan dan bukan rintangan yang tidak dapat diselesaikan. Permasalahan yang muncul akan menjadi tantangan bagi kita untuk dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis. Pola pikir berkembang yang dilengkapi dengan optimisme akan membuat kita mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. 3. Menjadi Produktif Pola pikir utama growth mindset adalah kemampuan dan bakat merupakan sesuatu yang selalu bisa dikembangkan. Mengembangkan kedua hal ini tentu akan menuntut kita untuk mengeksplorasi berbagai hal. Pemilik growth mindset akan memiliki keberanian untuk mencoba banyak hal-hal baru, menantang diri sendiri, dan tentunya dapat meraih hal-hal yang dianggap mustahil oleh kebanyakan orang. Growth mindset tidak akan membatasi kemampuan dan bakat mereka. Belajar dan berkembang adalah tujuan hidup mereka. Temukan panduan untuk mengembangkan potensimu melalui buku The Growth Mindset Coach dibawah ini. Penerapan Growth Mindset dalam Kehidupan Sehari-hari Setelah mengetahui manfaat-manfaat growth mindset, berikut ini ada beberapa contoh untuk menerapkan pola pikir berkembang dalam kehidupan sehari-hari. 1. Tidak takut untuk belajar Keinginan untuk belajar atau mengeksplor hal baru bagi pemilik growth mindset tidak akan pernah hilang. Mereka sangat menghargai proses, dan belajar merupakan salah satu proses yang menyenangkan bagi mereka. Jadi, jangan pernah takut untuk belajar hal baru karena bisa membantumu untuk selalu berkembang di kemudian hari dan mencapai kesuksesan yang bisa dicapai dengan usaha da hal ini dibahas dalam buku Mindset Mengerti Kekuatan Pola Pikir yang ada dibawah ini. 2. Kegagalan bukanlah akhir Jika kalian merasakan berbagai emosi seperti marah, kecewa, atau sedih ketika mengalami kegagalan, itu adalah hal yang wajar. Namun, bagi pemilik growth mindset, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Kalian boleh merasakan emosi-emosi tersebut, tapi jangan lupa untuk bangkit lagi dan berusaha lagi. Jadikanlah kegagalan sebagai pembelajaran dan terus melangkah untuk mencapai kesuksesan. 3. Menghargai kritik Ada banyak hal yang bisa dipelajari ketika kita menerima kritikan yang membangun dengan lapang dada. Fokuslah pada kiritk yang dapat membantumu untuk mengembangkan kemampuanmu dan jadikanlah sebagai pacuan untuk menjadi lebih baik. Berbagai strategi yang dapat mengeluarkan kamu dari zona nyaman, berpikir secara membangun dan optimistik, membangun keberanian untuk melakukan hal-hal besar juga bisa ditemukan pada buku Ubah Pola Pikir Anda, Ubah Hidup Anda. Melatih Berpikir Positif dengan Growth Mindset Orang yang memiliki growth mindset cenderung untuk selalu berkembang. Mereka fokus untuk mengembangkan bakat, kemampuan, dan pemikirannya dengan kerja keras. Growth mindset harus dibarengi dengan pola pikir positif. Hal ini akan membantumu untuk terus berkembang. Berikut ini ada beberapa tips untuk melatih pola pikir yang positif dengan growth mindset. 1. Pola bahasa Cara seseorang berbicara bisa mencerminkan pola pikirnya. Untuk membiasakan diri dengan pola pikir positif, mulailah dari menyusun kata-kata yang lebih positif dan mendukungmu untuk berpikir berkembang. Misalnya, ketika mengalami kegagalan hindari kalimat seperti Capek, gagal terus’ atau lebih parah lagi jika berkata Gagal lagi. Aku nyerah’. Mulailah untuk mengungkapkan kalimat, Kalau gagal, kemungkinan ada kesalahan atau kelewat. Harus dicek lagi’ atau Sepertinya harus pakai strategi lain’. Orang yang memiliki pola pikir berkembang akan mendalami proses dan terus mencoba. Kegagalan tidak akan menghentikan mereka. Orang yang memiliki growth mindset akan cenderung berkata aku akan mempelajarinya’ ketika merasa tidak bisa melakukan sesuatu. Mereka tidak berkata Ah, aku gak bisa mengerjakan ini. Aku gak pintar soal ini’. Memiliki keinginan untuk terus belajar adalah ciri ciri orang yang memiliki growth mindset. 2. Mengutamakan proses Saat ini masih banyak orang yang menilai sesuatu dari hasil akhirnya saja. Namun, bagi pemilik growth mindset, hasil akhir yang memuaskan adalah bonus. Mereka cenderung untuk fokus dan menginginkan proses yang bernilai. Selain itu, mereka tidak terpaku dengan standar waktu yang banyak diterapkan oleh lingkungan. 3. Berdamai dengan diri sendiri Orang yang memiliki growth mindset, biasanya memiliki kemampuan untuk memaafkan dan berdamai dengan dirinya sendiri. Mereka menyadari bahwa kekurangan bukanlah aib dan bisa terus dikembangkan. Jika melakukan kesalahan atau kegagalan, mereka bisa memahami bahwa itu bagian dari proses. Dengan pandangan seperti itu, akan lebih mudah bagi mereka untuk berdamai dan bangkit kembali. Mereka bahkan bisa lebih fokus dalam mencapai tujuannya. 4. Berbagi dengan orang lain Mulailah berpikir untuk memberikan pengalaman dan keberhasilan dengan orang lain. Dengan berbagi, kamu bisa menjelaskan bahwa keberhasilan yang diraih sudah melalui berbagai tantangan dan proses yang tidak mudah. Kamu juga bisa lebih menghargai proses-proses yang telah dilalui dan menyadari bahwa usahamu telah membuahkan hasil. 5. Merefleksi diri Setelah mengalami berbagai macam proses, orang yang memiliki growth mindset akan memberi waktu untuk merefleksi diri. Mereka akan memikirkan kembali tujuan-tujuannya dan fokus untuk proses ke depannya. Ada beberapa kegiatan yang bisa dijadikan sebagai refleksi, seperti menulis jurnal harian di akhir hari, meditasi di awal hari, atau sekedar take a break ketika beraktivitas. Ini akan membuat mereka lebih fokus. Pada buku The Growth Mindset Playbook, kamu juga dapat menemukan berbagai panduan asyik, kumpulan ide kreatif, serta strategi baru yang dapat diterapkan untuk menciptakan kelas berpola pikir tumbuh. Bagi kamu yang merasa memiliki growth mindset, apakah ada hal-hal di atas yang sudah kamu lakukan? Jika belum, yuk coba menerapkan pola pikir positif di hari-harimu! Tertarik untuk mempelajari pola pikir berkembang lebih dalam? Ada bermacam-macam kegiatan yang bisa kamu lakukan loh, salah satunya membaca buku. Secara spesifik, membaca buku mengenai pola pikir atau pengembangan diri bisa membantumu mengembangkan growth mindset. Pemahaman Yang Salah Tentang Growth Mindset Berikut ini ada beberapa kesalahpahaman mengenai pandangan growth mindset. 1. Growth mindset akan selalu dimiliki Pemikiran seperti ini sebenarnya sebuah kesalahan. Masih banyak orang yang tidak memahami perbedaan antara growth mindset dan open minded atau berpikiran terbuka. Dalam penjelasan Carol Dweck dinyatakan bahwa tidak ada seseorang yang memiliki growth mindset secara alami atau sepenuhnya. Semua orang memiliki campuran antara growth mindset dan fixed mindset. Pola pikir berkembang cenderung menyukai perubahan dan menghargai proses yang terjadi dalam sebuah usaha. Sedangkan pola pikir tetap, cenderung tidak menyukai perubahan dan sebagian besar hanya melihat atau menilai hasil akhir. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pola pikir bukanlah sesuatu yang permanen dan bisa berubah kapan saja. Seseorang bisa mengubah pola pikirnya untuk menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhannya. 2. Growth Mindset is all about praise and reward Jika kita berpikir growth mindset sebagai sarana untuk memberikan pujian dan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan, maka itu sebuah kesalahan. Growth mindset membuat kita memiliki keinginan untuk terus mengembangkan diri dan melatih diri untuk memiliki keterampilan yang baru. dengan growth mindset, kita akan dibuat untuk selalu produktif dan penasaran akan hal baru. Mempelajari hal baru, menghargai setiap proses, dan menerima kegagalan yang terjadi, serta memberikan pujian atau penghargaan merupakan salah satu bentuk growth mindset yang sebenarnya. Rekomendasi Buku Growth Mindset 1. Carol Dweck, Mindset The New Psychology of Success’ Buku yang ditulis oleh Carol Dweck ini menjadi buku pertama yang mendobrak anggapan umum bahwa bakat sangat menentukan kesuksesan seseorang. Buku ini menjabarkan secara panjang lebar mengenai pola pikir. Pola pikir manusia harus dilatih untuk menjadi growth mindset. Dalam buku ini, kita dianjurkan untuk mengubah pola pikir yang tetap atau fixed mindset, menjadi pola pikir yang berkembang atau growth mindset. Dweck menjelaskan bahwa pola pikir berkembang ini dapat menjadi jalan baru kesuksesan seseorang. Buku ini termasuk best seller di toko-toko buku dan menjadi acuan dalam pengembangan growth mindset. 2. Napoleon Hill, Think and Grow Rich’ Beli Sekarang Buku ini ternyata menjadi motivator bagi para penulis buku pengembangan diri seperti Napoleon Hill ini. Dalam buku nya tersebut, napoleon menjelaskan bahwa tidak bisa menganggap remeh hal kecil. Karena dengan hal-hal kecil jika dilakukan secara terus menerus akan menjadi hal yang besar di suatu saat. 3. Kiyosaki Robert, Poor Dad, Rich Dad’ Beli Sekarang Buku ini menjadi salah satu rekomendasi bagi kamu yang ingin mengembangkan pola pikir mengenai uang dan pekerjaan. Kiyosaki Robert berusaha menjelaskan bahwa pandangan kita terhadap uang harus diubah. Ia menjelaskan bahwa dengan berinvestasi, uang yang kita miliki akan terus berkembang. Hal ini dijelaskan sebagai langkah yang lebih baik daripada harus bekerja secara terus menerus tetapi uang yang dihasilkan selalu habis. Cara ini biasanya malah akan membebani generasi berikutnya karena tidak menyisakan uang untuk kehidupan mereka, bahkan bisa sampai seperti sandwich generation. 4. Stephen R. Covey, The 7 Habits of Highly Effective People’ Karya tulisan Stephen R. Covey ini menjadi salah satu buku yang paling direkomendasikan sebagai buku motivasi. Buku ini juga berada di peringkat ke-19 dari 100 buku paling berpengaruh di dunia. Dalam buku ini, kamu akan belajar mengenai cara membuat orang lain menyukaimu dan teknik-teknik menghadapi orang yang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda denganmu. Selain itu, buku ini juga bisa membantumu untuk menemukan jalan menuju kesuksesan, sesuai dengan judulnya. 5. Norman Vincent Peale, The Power of Positive Thinking’ Beli Sekarang Dalam bukunya, Peale menjelaskan bahwa pemikiran positif akan membawa orang-orang yang memilikinya menuju kesuksesan dan impian mereka. Buku ini juga menjelaskan mengenai pentingnya menghadirkan pikiran yang lebih tenang dengan membaca buku. Setelah membaca buku setebal 128 halaman ini, kamu diharapkan untuk dapat termotivasi dan lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan, tentunya dengan optimisme dan harapan. Buku ini secara garis besar memberikan beberapa poin yang bisa dijadikan acuan dalam hidup, misalnya jangan takut dalam menjalani hidup dan mengembangkan hubungan dengan orang lain. Kamu harus selalu percaya diri dan memperlakukan diri sendiri dengan baik. Buku ini layak untuk masuk ke jajaran buku motivasi terbaik dan terlaris sepanjang masa. Hal ini karena melalui buku ini diharapkan mampu membantumu mencerahkan hidup. 6. Richard Carlson, Don’t Sweat The Small Stuff’ Beli Sekarang Carlson membantu kamu untuk membedakan hal-hal yang memang benar-benar penting dan hal-hal yang perlu diabaikan. Salah satu bagian terpenting dalam buku ini adalah supaya kamu bisa membersihkan pikiran dari berbagai kekacauan yang bisa merusak hidupmu. Nilai buku ini terletak pada kesadaran terhadap tuntutan hidup dan menempatkan pikiran negatif dalam konteks yang lebih besar. Kita diharapkan dapat menyadari pikiran, kemudian mengubah pikiran, lalu perasaan kita, terutama yang negatif karena perasaan adalah produk dari pikiran. Kesimpulan Pola pikir bukanlah hal yang permanen, sehingga berapapun usiamu, growth mindset bisa selalu diterapkan. Cobalah untuk selalu memperhatikan proses dan jangan takut atau malu untuk belajar. Mengembangkan kemampuan dan bakat dengan mengeksplor banyak hal baru akan memberikan peluang yang besar untuk memiliki growth mindset. Ingatlah untuk menerima kegagalan dan menjadikannya sebagai langkah yang lebih dekat untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan yang sejati tidak diraih dengan sekali coba. Nikmatilah prosesnya dan rasakan manisnya kesuksesan setelah belajar dari kegagalan demi kegagalan. Baca juga artikel motivasi terkait “Growth Mindset” berikut Pola Pikir Mengembangkan Cara Berpikir Cerdas dan Kreatif 5 Langkah Menciptakan Pola Pikir Positif Pengertian Positive Thinking Referensi Anari, Andrea Lusi. 2021, 15 Februari. Kekuatan Pola Pikir, Fixed Mindset vs Growth Mindset. Kompas. Hexia, Salvio. 2017, 8 Maret. Yuk Terapkan Growth Mindset’ Mulai Sekarang. IDN Times. Ismi, Trias. 2021, 18 Maret. Memahami Lebih Dalam Seluk-beluk Growth Mindset. Glints. Laksmita, Fajar. 2019, 20 Feb. 10 Growth Mindset yang Bakal Tingkatkan Cara Berpikir Positif. IDN Times. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Dimana kamu melihat dirimu 5 tahun, 10 tahun ke depan? Pertanyaan ini banyak kamu temui ketika sedang menghadapi interview pekerjaan. Yang perlu kamu tahu adalah jawaban dari pertanyaan itu tidak selalu to the point atau langsung pada intinya. Mengapa? Karena dunia kerja sekarang ini terus berubah sehingga tantangan dan ekspektasi juga berubah seiring permintaan. Ada banyak cara untuk mengembangkan karir di zaman sekarang dan kamu juga harus mengetahui apa yang dibutuhkan untuk mengembangkan karir. Salah satunya adalah memahami soft skill dan hard skill apa saja yang kamu butuhkan dalam pekerjaanmu. Dalam artikel kali ini, berikut contoh soft skill dan hard skill serta bagaimana kamu bisa menggunakan ini untuk mengembangkan karir hingga mencapai kesuksesan. Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Hard Skill? Di dalam hard skill, kita mengenal keterampilan teknis yang diperoleh baik itu melalui pendidikan formal di bangku sekolah atau universitas maupun pendidikan informal seperti kursus di luar sekolah maupun training yang diberikan di dalam perusahaan. Kemampuan inilah yang nanti akan kita pergunakan di dalam pekerjaan kita. Untuk gambaran mudahnya, mari kita lihat contoh di bawah ini. Contoh Hard Skill Mari kita bersama-sama melakukan analisa hard skill melalui contoh. Ada seorang karyawan bagian penjualan, lulus dari SMK jurusan penjualan dan pemasaran. Pendidikan informal yang pernah ia lakukan adalah ursus bahasa Inggris dan kursus komputer. Pengalaman kerja, pengetahuan tentang produk, termasuk juga daftar konsumen yang dia miliki telah melengkapi hard skill yang dimiliki Arif. Begitu pula pengenalan terhadap program baru di kantor juga merupakan bagian dari hard skill yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan. Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Soft Skill? Jika hard skill mencakup kemampuan teknis agar kamu bisa mengerjakan pekerjaanmu yang didapatkan dari pendidikan baik formal maupun informal, sedangkan soft skill adalah kemampuan pribadi, sifat karakter, perilaku, dan bagaimana kamu bisa berhubungan dengan orang lain. Mengapa disebut soft skill? Kemampuan ini disebut soft skill karena sulit diukur. Semakin tinggi posisi seseorang, soft skill yang dibutuhkan semakin banyak dan semakin kompleks. Sama seperti hard skill, soft skill juga bisa dipelajari. Contoh Soft Skill Seorang karyawan tenaga penjualan, selain mahir dalam berjualan dan mempunyai daftar pelanggan yang banyak, ia juga ramah dan luwes dalam mengembangkan jaringannya. Dia juga mampu bekerja sama di dalam tim dan tidak tersinggung jika diberikan kritik. Hal ini yang menjadikan karyawan tersebut disukai baik oleh temannya, juga pelanggannya. Jika kamu perhatikan di atas, kata-kata yang diberikan garis bawah adalah merupakan soft skill. Hard Skill dan Soft Skill, Keduanya Penting untuk Pengembangan Karir Hard skill diperlukan untuk memasuki dunia pekerjaan, melakukan pekerjaan dan menghadapi tantangan secara profesional. Sementara soft skill menggambarkan kualifikasi seseorang yang memengaruhi area interpersonal. Keduanya sama-sama penting dan bisa kamu gunakan untuk mengembangkan karir dengan berdasar deskripsi pekerjaan kamu sekarang yang bisa kamu minta ke bagian HRD. Jika semisal kamu sudah 100% menguasai kemampuan yang dibutuhkan, kamu bisa melihat deskripsi pekerjaan level di atas kamu dan berusaha lah untuk mengasah kemampuan yang belum kamu miliki. Berbekal dari daftar kemampuan tadi, kamu juga bisa mencoba mengajukan promosi atau meminta tanggung jawab yang lebih lagi di posisi kamu sekarang, sebagai persiapan posisi yang lebih tinggi jika sudah dibutuhkan. Ada banyak pelatihan bagus untuk meningkatkan hard skill maupun soft skill yang bisa kamu ikuti, bergantung pada profesi apa yang sedang kamu tekuni sekarang. Bentuk yang lebih hemat yang semua orang pasti mampu adalah belajar otodidak melalui buku. Salah satu buku yang bisa membantu mencapai kesuksesan dalam pekerjaan adalah buku Public Speaking for Success yang ditulis oleh dua orang trainer motivator terkenal di Indonesia, yaitu Haryanto Kandani dan Harry Victor. Kemampuan berbicara di depan banyak orang bisa memberikan nilai tambah buat kamu. Pribadi yang menguasai public speaking skill memberikan kesan pintar dan punya percaya diri. Dengan begitu kamu bisa membangun citra diri dengan baik sehingga jika ada kesempatan atau tugas dan proyek, atasan kamu tidak segan untuk memilih kamu berbicara di depan klien. Investasi terbesar bukan saat seseorang membeli properti, membeli dolar, atau apa pun yang berbentuk kebendaan. Namun, investasi terbesar adalah ketika kita mau terus belajar. Banyak CEO dunia yang mengadopsi cara belajar otodidak dari buku, misalnya saja Elon Musk yang ide-ide usahanya banyak berasal dari buku yang dia baca. Jadi, jangan segan untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah kemampuan baru yang merupakan investasi berharga dalam kehidupan lewat buku Public Speaking for Succes yang bisa kamu dapatkan di Jangan lupa untuk terus menerus berlatih, karena jika kamu menginginkan soft skill tertentu, kamu harus terus mengasahnya dan ini adalah proses yang panjang. Dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Klik di sini untuk dapatkan vouchernya. promo diskon Bergelar sarjana, doktor, atau bahkan profesor akan mampu meningkatkan prospek kariermu. Tapi, mempunyai gelar dan keterampilan kerja yang baik bukan satu-satunya hal yang diperlukan dalam dunia kerja. Kamu juga akan butuh yang namanya soft skill dalam kehidupan kariermu nanti. Apa sih soft skill itu? Soft skill adalah keterampilan yang dapat membantu kamu menyelesaikan tugas apapun walau bahkan kamu sebenarnya enggak punya hard skill atau keahlian dalam pekerjaan tersebut. Kemampuan untuk bekerja baik dalam tim atau individu serta mudah menyesuaikan diri dengan perubahan di lingkunganmu akan menunjukkan bahwa kamu memang banyak belajar dan banyak mendapatkan ilmu selama kuliah daripada hanya sebatas ijazah. Berikut lima soft skill yang harus kamu kembangkan selama di kampus dan akan diminati oleh semua perusahaan. 1. Kemampuan berkomunikasi Sebagai mahasiswa, kamu mungkin harus banyak menulis, entah menulis artikel, esai tugasmu, dan sebagainya. Sekalipun jurusan kuliahmu tidak mengharuskan banyak menulis, kamu tetap harus berhubungan dengan dosen melalui email. Semua ini akan sangat meningkatkan komunikasi tertulismu dan kamu harus membuktikannya kepada calon atasanmu. Universitas tidak hanya membantumu menulis dengan baik, namun juga meningkatkan kemampuanmu untuk berinteraksi tatap muka dengan orang lain. Kamu akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang di kampus. Kemampuan untuk bertemu orang lain dan bersosialisasi akan sangat berguna saat kamu memasuki dunia kerja. Kemampuan untuk berbicara dengan orang ini juga akan dikembangkan di kampus saat kamu kamu harus melakukan presentasi. Banyak perusahaan sangat menginginkan karyawan dengan presentasi dan kemampuan berbicara di depan umum yang hebat, sehingga bisa menyampaikan presentasi dengan menarik akan sangat meningkatkan peluang kesuksesanmu. 2. Mengatur keuangan Kamu harus sudah terbiasa mengelola uangmu dengan baik, seperti untuk membayar tagihan sewa kos, untuk makanan, minuman, dan juga untuk keperluan pribadimu. Jika kamu termasuk anak organisasi, kamu pasti akan belajar bertanggung jawab menangani uang dengan jumlah besar. Hal itu adalah pengalaman yang bagus untuk belajar mengatur keuangan karena akan menunjukkan seberapa bertanggung jawabnya dan seberapa dapat dipercaya kamu dalam hal keuangan. Ini akan sangat membantu kariermu meski pekerjaan yang kamu lamar tidak berhubungan dengan keuangan karena ini menunjukkan karakter positif yang akan mengesankan perusahaan. 3. Manajemen waktu Selain harus pintar mengatur keuangan, kamu juga harus pintar mengatur waktu. Kalau kamu terlibat dalam kegiatan kegiatan ekstra kurikuler di kampus atau kamu bekerja paruh waktu selama kuliah, kamu mungkin sudah terbiasa dan tahu bagaimana cara mengatur waktu yang baik. Porsi waktu yang kamu berikan pada setiap kegiatanmu menunjukkan kamu tahu bagaimana mengelola beban kerjamu. Perusahaan akan selalu menghargai karyawan yang bisa menjalani banyak tugas. Kemampuanmu untuk selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu juga merupakan bukti keterampilan manajemen waktu yang baik. 4. Berpikir kritis untuk memecahkan masalah Selama kuliah, kamu akan menghadapi banyak masalah yang mungkin belum pernah kamu hadapi sebelumnya. Entah itu masalah perkuliahan atau masalah kehidupan lainnya, kamu harus berpikir out of the box’ atau bisa berpikir berbeda dan inovatif. Mendekati masalah dari sudut pandang baru dan mungkin melakukan perenungan lagi. Inilah yang diinginkan perusahaan dari karyawan mereka jika misal sebuah proyek tidak berjalan dengan lancar. Mereka ingin kamu bisa mengambil inisiatif, jadi pastikan kamu memiliki beberapa contoh penyelesaian masalah yang pernah kamu lakukan jika kamu dipanggil wawancara. 5. Mampu menerima kritik Tidak ada yang namanya sempurna, kamu mungkin akan sering mendapat banyak kritik dari atasan ataupun rekan kerja selama masa jabatanmu. Perusahaan menginginkan karyawan yang mampu menerima kritik dan juga menggunakannya untuk memperbaiki kesalahan itu. Ini mungkin tidak dapat dilakukan dengan mudah, tapi ada baiknya kamu memiliki cerita tentang bagaimana kamu menggunakan kritikan untuk memperbaiki kesalahnmu untuk diceritakan saat wawancara kerjamu. Sumber De bate-pronto, você saberia dizer quais são as suas habilidades profissionais? Pode ser que você precise de alguns minutos para elaborar a resposta, mas, certamente, poderá reconhecer as suas principais competências no trabalho. Da mesma forma, com um pouco de reflexão, é possível identificar as capacidades que faltam no dia a dia, sobretudo no mundo dos negócios. Descobrir as suas vulnerabilidades também é fundamental para que você possa corrigi-las, sabia? Ou você achava que não conseguiria evoluir e desenvolver-se? Neste artigo, você vai ficar por dentro das competências mais buscadas no mercado de trabalho e aprenderá como adquirir novas habilidades profissionais. AcompanheO que é uma habilidade profissional?Para que serve uma habilidade profissional?Quais são as principais competências profissionais?Lista das 25 principais habilidades profissionais por áreaComo identificar minhas habilidades profissionais?Como colocar as habilidades e qualificações no currículo?Como desenvolver mais competências profissionais?Conclusão O que é uma habilidade profissional? As habilidades profissionais são competências desejadas no ambiente de trabalho para que as atividades sejam realizadas da melhor forma possível em cada ocupação. Muitas vezes, elas são inatas. Ou seja, nascem junto com o indivíduo. Mas, geralmente, elas são desenvolvidas e aprimoradas com estudos e a prática. Qual o significado de habilidades? Habilidades são características de um indivíduo hábil. Ou, em outras palavras, são aptidões. Quando alguém é capaz de realizar uma tarefa bem feita, dizemos que essa pessoa é habilidosa. Esse adjetivo, por sua vez, remete a outras qualidades, como inteligência, agilidade e destreza. As habilidades podem ser assim classificadas Cognitivas relacionadas à capacidade de aprendizagem Motoras relacionadas à capacidade de realizar movimentos com precisão Sociais relacionadas à capacidade de interagir e se relacionar com outras pessoas Profissionais relacionadas à capacidade de executar tarefas do trabalho. Para que serve uma habilidade profissional? A habilidade profissional é fundamental para que um indivíduo realize uma tarefa no trabalho com excelência. Dessa forma, é indispensável para uma carreira bem-sucedida. Afinal, o profissional que agrega habilidades, evidentemente, tem mais chances no mercado de trabalho. Além disso, a habilidade profissional é necessária para que haja produtividade e para que os resultados sejam obtidos. Quer ver um exemplo? Imagine uma pessoa que não tem noções de corte e costura. Ela dificilmente conseguirá confeccionar um vestido perfeito, certo? Por outro lado, se aprendeu a utilizar a máquina de costura e já produziu algumas peças, é bem provável que seja capaz de fazer um lindo vestido, inclusive em pouco tempo. As habilidades profissionais, portanto, podem ser específicas a uma determinada área ou função, como no caso acima, ou comuns à maioria das profissões. >>> Leia mais O que falar em uma entrevista de emprego? Veja algumas dicas! Quais são as principais competências profissionais? Há uma série de competências profissionais. Como vimos, algumas delas são mais específicas e seguem de acordo com o ramo de trabalho. Outras, por sua vez, são mais genéricas e fazem parte de diferentes ocupações e setores. Vamos conhecer quais são elas? Tipos de habilidades profissionais Existem duas formas de classificar as habilidades profissionais Técnicas que dizem respeito ao domínio de métodos e procedimentos Comportamentais que estão ligadas à forma como o indivíduo se porta e conduz ações. As habilidades técnicas são mais fáceis de serem desenvolvidas. Elas podem ser aprendidas a partir de capacitações. Os cursos técnicos, por exemplo, são voltados especialmente para o aprimoramento desse tipo de competência. Já as habilidades comportamentais exigem outro tipo de empenho para que sejam aperfeiçoadas. Isso se deve ao fato de que elas estão mais conectadas a aspectos emocionais, a hábitos e à própria cultura do indivíduo. É o caso da liderança, por exemplo. Essa competência profissional, muito requisitada pelo mercado de trabalho, demanda serenidade, equilíbrio e controle dos impulsos. Quais as habilidades mais exigidas no mercado de trabalho atual? De acordo com a Robert Half, líder mundial em recrutamento, as cinco habilidades mais valorizadas no mercado nos dias de hoje são Comunicação refere-se à capacidade do profissional de transmitir as ideias com clareza, de modo que as mensagens sejam compreendidas sem ruídos ou desentendimentos Trabalho em equipe trata-se do espírito colaborativo, responsável por conduzir tarefas em conjunto. É uma habilidade que exige uma série de aspectos como respeito, paciência e atenção Resiliência o profissional que tem essa competência é capaz de lidar com as situações adversas sem deixar que elas atrapalhem outros fatores ou causem desmotivação. É a habilidade conhecida por quem consegue superar problemas e dar a volta por cima Comprometimento dedicar-se ao trabalho e às atividades de maneira responsável é uma forma de comprometimento. As empresas procuram por profissionais proativos e que gostem de desafios Intraempreendedorismo essa habilidade tem relação com o famoso “senso de dono”. É a capacidade de agir como se fosse responsável pelo negócio em que atua. >>> Leia mais Core skills o que são e como se adaptar à sociedade em transformação Lista das 25 principais habilidades profissionais por área O LinkedIn, maior rede social corporativa do mundo, realizou um estudo de palavras-chave para identificar as habilidades mais buscadas pelos recrutamentos. O levantamento concluiu que as 25 principais competências no mundo dos negócios são Análise estatística e mineração de dados Desenvolvimento mobile Segurança de qualidade de software e teste de usabilidade Logística Arquitetura da web e frameworks de desenvolvimento Middleware e softwares de integração Engenharia e armazenamento de dados Segurança da informação Recursos humanos benefícios e compensações Direito empresarial e governança Segurança do trabalho Design de interfaces Desenvolvimento de aplicativos para Microsoft Business Intelligence Sistema de controle de revisão SCR Recrutamento Políticas públicas e relações internacionais Engenharia de materiais Perl / python / ruby linguagens de programação na web Desenvolvimento em Java Desenvolvimento de negócios e gestão de relacionamento Marketing em mídias digitais Marketing digital Modelagem de software e design de processos Linguagens de shell scripting. Deu pra perceber que grande parte dessa lista está concentrada na área de Tecnologia da Informação, não é mesmo? Não dá para negar que a transformação digital tem mudado o jeito de fazer negócios. Por essa razão, as profissões ligadas ao mercado de tecnologia estão em ascensão. Essa é a sua área? Você possui alguma dessas habilidades? Se a sua intenção é desenvolver competências nesse segmento, vale apostar em qualificação profissional. A PUCPR conta com diversos cursos à distância, como Análise e Desenvolvimento de Sistemas Big Data e Inteligência Analítica Engenharia de Software Gestão da Tecnologia da Informação Gestão de Marketing em Mídias Digitais Inteligência Artificial Aplicada Jogos Digitais Marketing Negócios Digitais Como identificar minhas habilidades profissionais? Algumas empresas realizam avaliações de desempenho periodicamente. Durante os procedimentos, é comum que os profissionais pratiquem o autoconhecimento e escutem a visão da equipe e do gestor a respeito do seu trabalho. Isso, sem dúvidas, ajuda a identificar as habilidades profissionais. Mas, se este não é o seu caso, saiba que é possível fazer de outras maneiras. O processo requer autorreflexão e autoconhecimento. É preciso olhar para dentro de si com a missão de identificar pontos positivos. Você pode relembrar momentos em que suas capacidades foram elogiadas, por exemplo. Ou, então, recapitular resultados que foram conquistados por conta do seu empenho e dedicação. E, a partir daí, elencar quais foram as suas atitudes e competências naquela situação. Outra forma de identificar as habilidades profissionais é perguntando para seus líderes e colegas. Peça a eles que digam quais são as suas principais qualificações no trabalho. Como colocar as habilidades e qualificações no currículo? Um bom currículo é composto de tópicos essenciais bem elaborados, como dados pessoais, objetivo profissional, formação acadêmica e experiências de trabalho. Além dessas, você pode incluir um campo de habilidades para mencionar as suas principais competências. Mas, atenção não use o espaço para destacar adjetivos soltos, como “flexibilidade” e “pontualidade”. É importante que essas habilidades venham juntas de complementos que, por sua vez, devem evidenciar resultados e experiências anteriores. Veja um exemplo “Ótimo relacionamento interpessoal, desenvolvido e aprimorado durante três anos de realização de projetos em equipe”. >>> Leia também as hard skills e soft skills mais procuradas pelas empresas Como desenvolver mais competências profissionais? Já mencionamos neste artigo que, para identificar habilidades profissionais, o processo de autoconhecimento é essencial. Por isso, antes de qualquer coisa, procure refletir sobre as suas características, a fim de encontrar aspectos positivos e negativos. Assim, é possível maximizar as qualidades e desenvolver as vulnerabilidades de maneira mais assertiva. Procure começar, então, estabelecendo alguns objetivos e caminhos para alcançá-los. Se você pretende melhorar a sua comunicação, por exemplo, defina um plano de ações alinhado ao seu propósito. Entre as medidas que podem ser adotadas, a capacitação é uma das principais. Isso porque os cursos são excelentes ferramentas para adquirir novos conhecimentos e aprimorar competências. Eles podem ser feitos presencialmente ou a distância. A segunda alternativa funciona muito bem para quem não tem tanto tempo livre e precisa de flexibilidade. Na PUCPR, você encontra diversas formações para fazer de onde quiser e quando puder. Conheça todos os cursos! Conclusão Então, enquanto lia este artigo, já conseguiu pensar em algumas habilidades profissionais que você possui e outras que faltam? Bom, se ainda não deu tempo, não tem problema. Agora, é hora de refletir sobre o assunto. Apenas entenda que a qualificação profissional é essencial para o sucesso no mercado de trabalho. E, para reforçar essa ideia, aqui vai um dado relevante 50% das indústrias que operam no Brasil afirmam ter dificuldades por falta de mão de obra qualificada. Isso impacta, diretamente, em baixa produtividade e, consequentemente, causa problemas de competitividade. Ou seja, trabalhadores com habilidades profissionais desenvolvidas têm mais chance de serem contratados. Se você quer ser um deles, com uma carreira promissora, invista em sua formação acadêmica. Confira todos os cursos da PUC Paraná e estude na melhor universidade privada da região. Gostou do artigo? Deixe a sua opinião nos comentários e compartilhe o conteúdo em suas redes sociais. Confira sugestões de Loraine Muller, professora especialista em gestão e liderança de pessoas Espaço de coworking do Tecnopuc / Foto Camila Cunha A aceleração da transformação digital, o crescimento das possibilidades de interação online e a necessidade de que profissionais saibam lidar com adaptações e autogestão fazem com que o mercado olhe com ainda mais atenção para habilidades específicas e soft skills. É o que explica Loraine Bothomé Muller, professora da Escola de Negócios da PUCRS e especialista em gestão e liderança de pessoas. Além de preparar dicas sobre quais são os “talentos” que devem estar em alta em 2021, Loraine mostra na prática qual é a diferença entre habilidade e competência Uma habilidade tem relação com a aptidão de alguém para fazer algo. Já a competência, no sentido profissional, é um conjunto de conhecimentos, habilidades e atitudes que contribuem para um determinado resultado. Ou seja, “ter a facilidade habilidade de falar bem pode contribuir para a competência de liderança. Assim como a competência em negociação é formada, entre outras, pelas habilidades de ouvir e articular bons argumentos”, destaca a especialista. 1. Resolução de problemas complexos Resolver significa decompor, dividir em partes sem perder a visão do todo. Para lidar com problemas complexos é preciso ter a capacidade de criar soluções que nem sempre são as mais tradicionais e levar em consideração questões variáveis. 2. Trabalho em equipe A pandemia é um ótimo exemplo da necessidade de saber trabalhar em equipe. Migrar as principais atividades do cotidiano para a modalidade online tem suas praticidades e flexibilidades, mas também pode ser exaustivo se não houver organização e colaboração. É importante estabelecer acordos e rotinas com a sua equipe de trabalho, família ou quem divide as tarefas do dia a dia com você. Essa é uma forma de facilitar a comunicação e evitar conflitos ou que informações se percam entre as trocas de mensagens. 3. Pensamento crítico e analítico Foto Ketut Subiyanto/Pexels Não importa qual é a sua área de atuação, saber olhar para as demandas e problemas de forma crítica e analítica é essencial. Esses são critérios cada vez mais decisivos em processos de seleção, inclusive. Por isso é comum que cases de empresas reais sejam apresentados em dinâmicas de recrutamento em busca de soluções para observar a capacidade analítica de cada candidato/a. 4. Criatividade e inovação Saiba assumir riscos calculados e explorar as oportunidades de propor ideias diferentes. Mesmo que você não se considere uma pessoa criativa, essa é uma habilidade que pode ser aprimorada. Uma boa forma de começar a pensar por outro ponto de vista é ter em mente “qual problema eu quero resolver?”. 5. Liderança de pessoas Se engana quem pensa que apenas pessoas em cargos de gestão lideram pessoas. Essa é uma competência que complementa todas as já citadas saber liderar é importante para a entrega de projetos realizados em equipe, para identificar quais colegas têm as habilidades mais adequadas para resolver determinados problemas, assim como integrar a pluralidade das pessoas para entregar soluções mais completas. Essa também é uma característica atemporal que dificilmente sairá do topo da lista, mesmo com a evolução tecnológica. Dica bônus No mundo dos negócios, talento é muito importante. Mas competências e habilidades específicas são fundamentais para o sucesso. Na PUCRS você pode escolher qual caminho combina mais com seus planos e em qual área se vê trabalhando ao final da graduação. Descubra qual dos cursos oferecidas pela Escola de Negócios mais combina com você.

kemampuan yang bisa dikembangkan